Selalu Ada “Masalah”
Selalu ada masalah mendekati deadline yang menggebu
Beberapa hari sebelum tes akbar BUMN, laptop kesayangan saya yang saya beri nama “lapitopi” terkena tumpahan air. Perasaan saya, tentu saja sangat kalut. Tes tersebut tinggal beberapa hari lagi, persiapan belum matang, saya harus lebih belajar dengan giat. Tapi, tiba-tiba saja saat keluar kamar dan bermain dengan keponakan tersayang. Air sudah membasahi laptop.
Tentu saja, saya menangisdengan tersedu. Lapitopi telah menemani saya dari masa tergelap, dari tugas kuliah yang menggunung, kodingan yang tiada henti error. Pernah suatu hari, saya bahkan tidak mematikannya selama lebih dari satu hari. Entah, kesayangan saya terhadap barang elektronik sudah masuk ke tahap kecintaan yang mendalam.
Ponsel pintar saya, “Xami” pelesetan dari nama mareknya sudah menemani saya hampir lima tahun. Ia sudah tidak bisa secepat dulu lagi, ayah saya sudah berulang kali menyuruh saya untuk menggantinya, tapi lagi-lagi saya menolaknya.
Saya selalu bermasalah jika mendekati deadline entah kenapa ada saja masalah, seperti yang saya telah jelaskan. Saat masa perskripsian, keesokan harinya saya harus mempresentasikan website buatan saya, tiba-tiba saja SQL-nya tidak terbaca. Akhirnya, saya harus begadang sampai jam tiga dini hari untuk mencari sumber permasalahannya. Belum lagi, sebulan sebelumnya, di saat saya rajin-rajinnya untuk skripsian, lapitopi sering sekali tersendat, tiba-tiba sulit sekali membuka visual studio code, tempat saya menulis kodingan saya. Akhirnya lapitopi harus menginap serta mengganti ssd-nya, untuk meningkatkan kinerjanya.
Saya tidak mengerti mengapa setiap kali ada situasi penting menurut saya, selalu ada masalah yang mengikuti dibelakangnya. Akhirnya, dengan predikat S.Kom yang saya miliki, saya membongkar sendiri dan memperbaiki lapitopi sendiri, ternyata permasalahanya adalah fan yang mati akibat terkena air.
meskipun akhirnya harus diinapkan lagi, karena kekurangan pasta. Tapi, saya sedikit bangga, sebagai mahasiswa dari ilmu komputer setengah siluman saya berhasil membuka dan memasang kembali fan yang lapitopi saya sendiri. Semoga, ini terakhir kalinya kamu rusak yaaa lapitopi. Mari kita arungi lagi, perjalanan panjang ini.